Sabtu, 29 Januari 2011

Cinta ku Menjadi Angin Dan Pohon

Cinta, apa itu cinta ? bermacam-macam arti tentang cinta, setiap orang di dunia ini mempunyai sudut pandang yg berbeda tentang cinta.
Hari minggu adalah hari untuk bersenang senang. Bagi deva hari minggu bukan hanya untuk bersenang-senang, deva mempunyai teman hanzo dan hikari mereka berteman semenjak sd, tiap hari mereka selalu bersama kemanapun mereka bertiga pergi, karna prasaan persahabatan yang tinggi, mereka mempunyai janji d waktu mereka bertiga masih di bangku sd, bahwa mereka akan selalu bersama. Tapi sekarang deva memilih untuk sendiri karna tidak tahan melihat sekarang ini sahabat ya menjalin kasih dengan sahabatnya hikari, cinta yang sudah lama deva pendam kini deva simpan dalam-dalam di dalam hati deva. Deva harus mengerti ini demi persahabatan yang sudah lama mereka jalani, walau sakit rasanya hati deva, deva memilih cara lain karna untuk mencintai seseorang banyak cara untuk kita walau kita tidak bersamanya dan memilikinya. Yang penting menurut deva hikari bahagia bersama hanzo. Hari minggu ini deva, hanzo, dan hikari berwisata ke pantai, pasir pantai yang putih dan berkilauan seperti berlian yang berserakan membentuk sebuah daratan yang indah, mata deva tidak lepas dari hikari.
" hayo.., deva sedang memperhatikan hikari ya?" hanzo menggoda deva
"ti ti tidak koq" deva terkejut karna hanzo tiba tiba berkata seperti itu
"sekarang hikari sangat cantik ya deva" sambil memandang ke arah hikari yang sedang bermain dengan ombak
"iya hanzo sekarang dia menjadi gadis yang sangat cantik, bersukurlah kamu hanzo di cintai oleh gadis yang lembut dan cantik seperti hikari"
Hikari tersenyum ke arah hanzo dan deva, hanzo meninggalkan deva untuk menghampiri hikari, dan memeluk kekasihnya itu, hancur rasanya hati deva, perih sekali rasahati ini apa bila kita melihat seorang yang sangat kita cintai bersama laki-laki lain walaupun laki laki itu adalah sahabat kita sendiri, rasa cemburu pasti menghampiri kita, ke esokan hari ya deva pergi sendiri ke istana kyoto seorang diri waktu itu deva berkenalan dengan seorang seorang gadis yg seumuran dengan deva tapi sebelum gadis itu menyebutkan namaya hand pone deva berdering, setelah deva menjawab telpone ya gadis itu sudah tidak ada lagi, deva mencoba berkeliling mencari gadis itu d istana kyoto tapi tidak ketemu juga, deva memutuskan mending dia pulang kerumah saja.
Kini hanzo,hikari, dan deva naik kelas 2 sma tapi sayang deva kini harus pergi meninggalkan mereka berdua karna deva akan mengikuti orang tua nya yang pindah kerja ke kyoto deva harus meninggalkan semua kenangannya bersama 2 orang sabat sekaligus yg sangat dia cintai, deva kini bersekolah d smu terkenal di kyoto karna deva orang yang mudah bergaul dalam beberapa hari deva sudah banyak mempunyai teman baru di sekolah ya.
"selamat pagi"
"pagi"
"bleh kenalan gak"
"bleh kok gak ada yg melarang buat kenal dengan aq ^^"
"aq lia hadara, teman satu kelas kamu"
"salam kenal lia, tapi koq aq tidak pernah liat qm ya??"
"belakangan ini aq jarang masuk karna aq sering sakit ^^"
"qm pindahan dari osaka ya??"
"iya aq dari smu osaka"
"qm lucu ya :p , sampai jumpa d kelas ya deva thaa"
kini bertambah 1 lagi teman deva, dilihat dari gaya bicaranya lia adalah gadis yang sangat periang dan pastinya banyak teman seperti deva, kanya dari segi sifat juga tidak jauh berbeda dari deva,lalu deva berjalan menuju kelas ya di kelas deva meliat lia sedang di hampiri semua teman teman d kelas nya, karna sering tidak masuk lia tentu saja banyak ketinggalan pelajaran, lalu datang sahabat lia yaitu angko cewe yang sangat enerjik dia memberikan bebrapa buku catatan kepada lia, setiap harinya lia selalu datang ke perpustakaan, dan kebetulan pula kojiro sedang brada di perpustaan juga untuk mengerjakan pr dari guru nya, melihat deva ada di sana lia mengendap-ngendap menghampiri deva.
"dor!!" lia mengejutkan deva
"aduh alamajang!!!"lia mengejutkan deva
"hahahahahaha" lia tertawa geli melihat deva terkejut dan mengeluarkan bhs yang aneh bagi lia
"lia tega,"
"abis ya deva serius banget belajar ya"
"apa aq terlihat begitu ya lia??"
"iya serius banget :p"
"deva bantuin lia blajar dung soalya lia banyak yang gak mengerti ni"
"duh gimana yach aq ini gak begitu pintar lia, mending lia cari temen2 yang pintar d kelas jangan aq"
"lia cman mau dengan deva blajar ya, lia mohon ya plzzzzz"
sifat lia sangat mirip dengan hikari, setelah terdiam beberapa saat devapun menerima permohonan lia, setiap istrihat sekolah mereka berdua bertemu d perpustakaan untuk belajar bersama, tiba tiba anko melihat pemandangan yang aneh melihat sahabat ya lia blajar dengan deva, anko teringat sesuatu saat d istana osaka tapi apa ya anko masih samar dengan ingatan ya itu, langsung aja anko menuju meja tempat lia dan deva belajar bersama.
"nah loch, berduaan ya" ujar anko curiga
"ih.. apaan si aq ma deva lagi blajar nie"
"duh deva lu semangat banget ngajarin lia yang bodoh ini hahahaha"
"ih anko aq kan gak bodoh, cman kadang sulit menerima plajaran yang di berikan oleh pak guru dan ibu guru d kelas"
"alasan, dah kuno tu alasanya yang kreativ dikit kek" ujar anko mengejek sahabat ya lia
"deva belain aq dong, si anko tu ngejekin aq mulu"
"maaf lia aq gak tau harus ngomong apa >.<" dan deva tersenyum
"jangan jangan kalian berdua pacaran ya" anko menuduh mereka berdua seperti jaksa membacakan tuntutan kepada terdakwa.
dengan serentak deva dan lia mejawab tidak, tapi mereka malu malu , ankopun tertawa geli, melihat ke dua temanya itu, deva dan lia berpandangan sesaat lalu terdiam dengan muka yang memerah, tidak lama kejadian itu beredarlah gosip bahwa lia dan deva pacaran, di tambah sekarang deva dan lia selalu berdua saat ke kantin, perpustakaan, dan pulang sekolah. Menambah gosip makin menyebar dan menyakinkan atas kejadian itu.
"deva malam ini mau gak datang kerumah aq?" dengan nada yang manja
"bisa koq lia" dengan muka yang merah
"lia tunggu yah"
"iya, sampai nanti malam ya"
ini pertamakalinya deva datang kerumah lia, rumah yang sangat besar dan halaman yang luas, deva berpikir ini rumah atau istana ya. deva berdiri di depan gerbang pagar rumah lia, lalu deva menekan bell yang letakya tidak jauh dari deva berdiri setelah memencet bell deva mendengar suara lia dari speker kecil d dekat tombol bell yang telah d pencet oleh deva , secara automatis pintu gerbang terbuka secara automatis. lalu deva melangkah masuk ke halaman rumah lia.
"selamat datang deva" lia menyambut deva d depan pintu rumah nya
"iya trimakasih, ngomong2 rumah lia besar sekali ya"
"udah gak usah d pikir kan, masuk yu"
"iya" sambil melangkah kan kaki ya menuju keruang tengah
"deva kita langsung ke kamar aq aja yah"
"tapi?? lia apa orang tua kamu tidak marah??"
"gak apa apa koq yuw"
d ruang keluarga deva melihat ayah dan ibu fuka sedang bersantai; deva pun memberikan salam kepada kedua orang tua lia, orang tua lia terlihat sangat ramah.
"ayah, ibu, kenalkan ini teman sekolah lia yang sering lia ceritakan kepada ayah dan ibu"
"oh ini yah cowo ya lia?? yang sering lia ceritakan ke mama"
"ih mama ngomong apa sih, papa mama tu godain lia pa"
"mama udah ah biyarin aja lia dengan temanya itu mau blajar bersama, udah bawa sana teman kamu ke kamar blajar yang baik ya, jangan berbuat yang aneh2 ok, anak papa yg imut dan cantik"
"iya pah, deva yuw ikut aq ke kamar aq ada di lantai 2"
Kedua orang tua lia sangatlah ramah terhadap deva, kini setiap hari libur deva di minta datang ke rumah lia oleh ayah dan ibu lia, untuk menemani lia, siang itu lia mengajak deva berkeliling rumah lia. Rumah yang sangat hebat, di rumah deva tidak sehebat rumah lia, yang serba ada. Lia dan deva bersantai di taman belakang, lia meminta deva menceritakan masa-masa terindahnya saat di Osaka, banyak hal yang indah dan menyenangkan sekaligus menyedihkan di Osaka bagi deva, deva memilih untuk menceritakan tentang ke 2 sahabat ya hanzo dan hikari. Lia memandangi deva seolah-olah sedang menyimak cerita deva tapi yang terlihat adalah lia memandangi deva karna lia menyukai deva tapi deva itu orangya tidak peka sama sekali dengan tingkah laku cewe yang ada disekitarnya. Tanpa diduga wajah lia mendekat ke deva, dan terus mendekat melihat tingkah lia deva terhenti untuk bercerita dan terdiam membisu, lalu bibir lia menyentuh bibir deva ini pertama kali deva berciuman,suasana pun berubah menjadi hangat deva merasakan ciuman yang lembut dari lia, kemudian lia memeluk tubuh deva rasanya kini menjadi yaman dan tenang, dalam hati deva berkata ada apa dengan diri aku
setelah mencium deva lia tersenyum;
"deva"
"ada apa lia?"
"lia pengen deva lebuh dari sahabat bagi lia, karna lia sudah lama ingin menjadi pacar deva, lia udah cape untuk mencinta tapi setelah lia melihat deva, lia jadi brani untuk menghampiri apa itu cinta, lia ingin di sayang dan di cinta oleh deva, jadi maukah deva menjadi pacar lia?"
"aq mau jadi pacar lia, maka jangan tinggalkan aq, aq gak mau lepas dari lia. Sebenarnya aq juga suka dengan qm, tapi aq takut mengutarkannya tadinya aq mikir kapan waktu yang tepat untuk ungkapkan isi hati aq ke qm, tapi udah ke duluan lia, dan aq ingin kasih dan sayang lia hanya untuk aq"
Ke esokan harinya, anko si ratugosip melihat keanehan kepada sepasang temannya itu sekarang sangat dekat sekali lalu anko langsung membawa teman ya itu ke belakang sekolah untuk d introgasi. Alangkah terkejutnya anko mendengar dari lia bahwa kini status lia dan deva adalah sepasang sekasih, tentunya anko memanfaatkan momen yang bahagia dan menguntungkan bagi anko untuk meminta PJ (Pajak Jadian) untuk di traktir di kantin sekolah , seminggu usia pacaran lia dan deva di ketahui oleh masing2 orang tua mereka dan orang tua mereka berdua memberikan sinyal lampu hijau artiya hubungan mereka direstuin, trasa makin bahagia sekarang jadi mereka berdua tidak perlu sembunyi-sembunyi lagi untuk berduaan, gak disekolah, gak diluar sekolah mereka slalu bersama. Namanya juga orang lagi dimabuk cinta pasti maunya berduaan truslah.
Libur musim panaspun tlah tiba, sekolah deva dan lia mengadakan tour ke osaka. Alasan sekolah memilih kota Osaka karna banyak terkenal bahan krajinan tangan yang unik dan beberapa monumen bersejarah.Dalam perjalanan deva mengirim sms kepada hanzo dan hikari, membaca sms yang memberitahukan bahwa deva akan ke osaka mereka sangat bergembiri sekali karna sudah 6 bulan mereka tidak bertemu hanya lewas sms saja mereka berhubungan, sekaligus deva menirimkan alamat mereka menginap di osaka. Beberapa jam lemudian bis yang mebawa siswa siswi dari Kyoto telah tiba di penginapan Osaka yang terletak di pinggiran kota Osaka selain pemandangan alam pegunungan tentunya sangat sejuk, harga kamar yang di tanggung oleh pihak sekolah tentunya barang barang dan makanan sangat murah harganya. ke esokan paginya deva di telpon oleh hikari bahwa hikari dan hanzo akan datang nanti malam ke tempat deva menginap.pagi itu para siswa dan siswi smu Kyoto ke perkebunan semangka yang tidak jauh dari penginapan dilanjutkan ke sebuah rumah yang dulunya di tempati oleh salah seorang legenda satria Jepang, dalam sehari itu sudah 3 tempat yang mereka kunjungi tentunya lia sangat senang sekali karna ini pertama kali lia study tour karna dulu lia tidak ada yang menjaganya sekarang ada deva yang menjaga lia. Hari sudah menjadi sore waktunya mereka semua kembali ke penginapan, jam sudah menunjukan jam 7 malam deva menunggu ke 2 sahatya itu di lobi sambil menunggu lia bersiap2 menyambut teman deva;
"hai deva"
"hanzo!! hikari juga" mereka bertiga berpelukan
"hahaha eh deva lu masih seperti dulu gak brubah"
"hanzo dan hikari juga"
mereka bertiga ketawa dengan lepasnya
"eh silahkan duduk, ngomong-ngomong Hikari makin cantik saja yah" deva tersenyum
"hei..hei..hei.. hallo jangan menggoda pacarku ya"
"hahahahahahahaha" mereka ketawa lagi, becanda seperti dulu
"deva tebak aq bawakan qm apa??" hikari mengeluarkan kota berwarna hijau yang di letakan di atas meja
"itu seperti kotak bento??"
"waaaaaaaaaaaa....... thx banget thx banget"deva langsung menyambar kotak yang berisi bento itu, dan memakan ya seperti orang kelaparan, kedua sahabat ya itu tertawa lagi;
"deva qm sungguh tidak berubah" ujar hikari sambil tersenyum
"soal ya bento yang hikari buat sanggat enak sama seperti dulu hahaha"
"deva bagiiiiiiiiiiiii!!!!!!!!! aq juga pengen makan buatan hikari" mencoba mengambil bento dari deva, tapi deva langsung melindungi bentonya
"ih...!! hanzo lu kan bisa makan bento buatan hikari kapan saja, iya kan hikari"
"huwakakakaka, iya iya"
"deva aq mau tanya ni, waktu kami mencari qm kami bertanya dengan gadis yang kami temui di pintu depan, kataya qm sudah punya pacar?" dengan muka serius, karna mendengar peryataan sahabatnya itu hanzo dan hikari menunggu jawaban deva, deva diam saja. Tiba-tiba ada seorang gadis menghampiri mereka bertiga memakai baju berwarna pink yang lembut, gadis yang cantik putih mulus dan bersih, mereka bertiga langsung memandangi gadis itu, gadis itu langsung duduk didekat deva. Dan tersenyum kepada hanzo dan hikari.
"maaf ya"
"teman teman ini lia, lia ini hanzo dan hikari"
"salam kenal"
"dev dia siapa??" ujar hanzo mantap
"dia pacar aq" dengan tegas deva memberitahukan kepada 2 sahabat ya itu, hanzo setengah tidak percaya sahabat ya mendapatkan gadis yang sangat cantik itu, hanzo pun berpadangan dengan hikari, memberikan isarat yang artinya bahwa lia itu sangat cantik.
"tapi ya deva, maaf ni ya kalo yinggung, kayanya pacar aq Hikari masih paling cantik dari pacar qm ini" hanzo langsung di cubit oleh hikari, dan mereka semua tertawa lagi
"ya iya lah kalo aq d tanya cantikan Ai Otsuka atau pacar aq lia ya aq pasti pilang pacar aq lia pasti paling cantik" sambil tersenyum deva menjawab dengan pas
"maaf ya lia, hanzo orangnya jahil"
"tidak apa apa koq, aq sudah tau dari awal sebelum kesini deva sudah banyak menceritakan tentang kalian berdua, aq sangat senang bisa bertemu dengan sahabat deva yang paling aq sayangi"
"wah senang ya deva di sayang dan di cinta oleh lia" ujar hikari
Mereka berempat ngobrol sepanjang malam di lobi hotel sambil minum dan makan yang dibawa oleh hikari dan lia, tidak terasa mereka berempat sudah 1 minggu bersama kini lia dan deva akan kembali ke Kyoto, hanzo dan hikari mengantarkan kepergian mereka, kebahagiaan 1 minggu bersama orang yang kita cintai sangatlah menyenangkan bertambah cerita tentang dua sahabat ya itu dan lia pun menjadi bagian dari kisah persahabatan deva,hanzo dan hikari.Kini bis yang membawa lia,deva dan siswi dari Kyoto kembali ke kota mereka di Kyoto, 2 hari kemudian deva melihat keadaan lia, deva melihat ada yang janggal dengan lia sekarang tubuh lia makin lemah, dan blakangan ini lia sering pingsan di sekolah. Kini setiap hari sabtu lia tidak masuk sekolah jika deva menanyakan kenapa lia tidak masuk sekolah kepadanya lia menjawab sedang kena demam tapi yang jadi pertanyaan deva kenapa harus selalu hari sabtu itu sangat aneh, anak kecil juga bias membuat alasan yang aneh itu, karna sangat khawatir deva mencari tau ke teman teman kelas dan ke anko kenapa lia jadi sering tidak masuk, dan sebenarnya lia sakit apa. Awalnya anko tidak mau mengatakan tentang sakitnya lia, deva trus memaksa anko untuk memberitau ya, anko cman memberitaukan ke deva bahwa dia blum tau pasti lia sakit apa karna lia tidak pernah mengatakan apa sakit ya. Sepulang dari sekolah deva kerumah lia untuk melihat keadaan lia, saat itu lia sedang berbaring lemas di kamar ya, deva membawa jeruk kesukaan lia, betapa bahagianya lia melihat kekasihnya datang menjenguknya, deva juga membawa kartu yang ditulis oleh teman temen yang memberikan semangat dan ucapan semoga lekas sembuh, 2 hari kemudian lia dan deva memilih untuk naik sepeda untuk berangkat ke sekolah.

"angin yang sejuk ya deva"
"iya, nikmat sekali"
"deva, lia pengen lebih lama lagi dengan deva"
"memangnya lia mau kemana?"
"lia mau... Eh liat banyak capung terbang"
Lia dan deva berhenti sejenak melihat capung berterbangan banyak sekali, lia turun dari sepeda dan berdiri di samping deva mereka berdua di kelilingi capung yang berterbangan seperti akan menjemput lia untuk pulang ke surga, lalu lia mengajak deva ke sebuah pohon yang besar sekali yaitu pohon sakura mereka berdua berdiri d bawah pohon sakura yang rimbun dan capung itu mengikuti deva dan lia berputar2 mengelilingi mereka berdua, tiba-tiba deva memeluk lia dari blakang, hangat, tenang dan yaman. Lia juga merasakan pelukan deva dan angin hangat bertiup dengan pelanya;
"deva"
"kenapa lia?"
"lia ingin menjadi angin"
"koq mau menjadi angin?"
"tidak selamanya lia slalu bersama deva kan?"
"lia jangan ngelantur ah"
"kalo lia menjadi angin lia bisa berada dimanapun lia berada"
"udah ah, aq gak suka lia ngomong kaya gitu seolah2 mau pergi jauh saja"
deva mengingatkan lia bahwa sebentar lagi sekolah akan masuk, deva melepas pelukanya dari lia dan saat deva berbalik untuk menuju ke sepeda, lia langsung memeluk deva dari arah blakang.
"lia masih mau di peluk dan memeluk deva"
"kangen berat ya"
"jangan lepasin pelukan lia, karna lia sangat sayang dan cinta banget dengan deva"
Deva berbalik dan memeluk lia, d bawah pohon sakura dan di kelilingi capung yang terbang menjadi saksi bisu dalam ya rasa sayang dan cinta antara deva dan lia, lalu angin bertiup kencang, merontokan bunga sakura itu, angin kencang itu membuat bunga sakura seolah2 sedang mengitari deva dan lia bersama capung2 terbang itu, kulit lia makin lama makin pucat dan pelukan lia melemah, dan kehilangan kesadaran, karna panik deva menghubungi orang tua lia, dengan segera lia dibawa kerumah sakit, di rumah sakit lia langsung di bawa ke ruangan ICU, sudah 3 jam lia masih belum sadar dari pinsanya, lalu orang tua lia memanggil deva untuk berbicara d luar;
"deva om tau lia sangat mencintai deva, hari ini om dan tante akan memberitaukan apa sebenarnya sakit yang d derita oleh lia"
"memangya lia sakit apa om?"
"kangker darah"
"bukanya kangker darah bisa di obati??"
"kami sudah berusaha sampai saat ini belum ada tulang sum2 yang cocok dengan lia"
"......" deva hanya bisa terdiam dan sedih
"sebenarnya lia itu anak adopsi, karna tante tidak bisa melahirkan keturunan"
Setelah me ngetahui kejadian yang sebenarnya, deva bergegas ke ruang laboratorium untuk memeriksakan sum-sumnya, beberapa jam kemudian hasil tes susah keluar dan teryata sum-sum deva tidak cocok dengan lia. Tak sadar air mata deva menetes membasahi hasil tes itu, dan di buangnya hasil tes itu ke dalam tongsampah deva merasa tidak berarti sebagai cowo, semalaman deva di rumah sakit kabar tersebut menyebar di tempat deva dan lia bersekolah, ke esokan hari ya lia sudah bangun dari pingsanya, pagi itu juga teman teman lia datang menjenguk yang di pimpin oleh anko.
"anko,.... teman teman semua"
"lia kenapa qm begini, merahasiakan penyakit mu terhadap teman teman terlebih kepada diri aq"
"maaf"
"dasar gadis bodoh, eh deva kenapa kamu duduk d pojokan sana"
"sttt dia dah nemanin aq gak tidur semalaman"
"begitu ya"
Anko membangunkan deva dari tidurya, lalu deva berjalan menghampiri lia, dengan raut wajah yang sedih dan senyum yang di buat buat, semua temen teman ngerti perasaan deva yang sakit banget itu, mata deva mulai berkaca kaca.
"deva lu gak bleh nangis entar lia juga sedih tau"
"iya aq gak akan menangis"
"nah begitu dong baru tu cowo sahabat q lia"
lalu lia membisikan sesuatu ke anko, lalu anko langsung bergegas keluar ruangan, teman teman juga bergantian untuk memeriksakan sum2 ya jika ada yang cocok tapi sayang tidak ada satupun yang cocok sum sumnya dengan lia, lalu tidak lama kemudian anko kembali.
"deva, tolong lia ke kursi roda itu ya"
"mau kemana ?"
lalu anko mengambil alih, untuk membawa lia dengan kursi roda, deva dan teman teman disuruh menunggu dihalaman belakang rumah sakit, mereka bertanya tanya ada apa ini deva pun langsung mengikuti perintah itu tanpa bertanya lagi. lalu anko menemui orang tua lia untuk mengatakan bahwa ada permintaan dari lia.
"mama papa"
"kenapa lia?"
"lia mau minta sesuatu tolong dikabulkan?"
"apapun itu lia, mama papa akan mengabulkannya"
"sebelum ya lia mau minta maaf selama ini dari kecil sampai sekarang lia selalu mebuat mama dan papa repot"
"gak usah ngomong begitu mama papa sayang dengan lia"
"lia mau menikah sekarang juga dengan deva"
"tapi qm kan masih 16 tahun lia, negara melarang pernikahan di bawah usia 17th"
"sudahlah mah, deva"
"iya om"
"kita akan melaksanakan pernikahan lia dan qm"
"aq sangat bersedia om"
di taman itu telah hadir semua teman teman deva dan lia, di bawah pohon sakura yang ada di rumah sakit itu di laksanakan pernikahan deva dan lia secara apa adanya;
"baik acara pernikahan ini akan kita mulai"ujar anko
semua teman lia dan deva terkejut mendengar teryata ini adalah acara pernikahan lia dan deva sungguh momen yang sangat langka.
"devanya, apa qm bersedia menjadi suami lia dan selalu menemani lia dalam susah, senang, dan bahagia?"
"ya saya bersedia"
"lia harada apa kamu bersedia?"
"iya saya sangat bersedia"
pernikahan ala apa ada ya itu telah dilaksanakan, kini deva dan lia menjadi pasangan suami istri. Ke esokan hariya seperti biasa deva datang ke rumah sakit untuk menjaga lia sampai pagi, kini sudah 2 bulan lia dirawat dirumah sakit, kangker darah lia sangat ganas, sekarang alat bantu yang melekat di tubuh lia sudah di lepas, deva bertanya kepada tim dokter kenapa alat2 itu dilepas dan dokter dokter mengatakan bahwa mereka sudah angkat tangan skarang lia memasukin stadium 4 kangker darah nya, deva menanyakan soal sum sum tulang, salah satu dokter berkata sum sum yang di miliki lia sangat langka sekali, mereka sudah mencoba menghubungi rs lokal sampai antar negara tapi tidak ada yang cocok, lalu deva ke kuil yang di dekat rumah sakit untuk berdoa, tidak lama hujan turun lebat ya membuat deva basah kuyub.

Deva melihat kelangit di tengah hujan itu, dia bertanya didalam hati kenapa tuhan memberikan takdir cinta seperti ini, deva berjalan di tengah hujan, lalu anko melihat deva dan menghampiri deva memberikan payung.
"deva, kenapa hujan-hujanan"
"anko"
"sudah lah, kamu harus berdoa"
"tapi, aq gak mau kehilangan lia"
"iya aq mengerti bukan kamu saja yang gak mau kehilangan lia. Aku juga gak mau kehilangan sahabat seperti lia, teman teman dan papa mama lia juga takut akan kehilangan lia bukan kamu saja yang bersedih, sekarang kita ke RS dan ganti baju kamu jangan buat lia sedih dengan ke adaan kamu seperti ini"
"baik lah"
deva dan anko menuju rumah sakit, setelah selesai mengganti baju deva dan anko masuk ke dalam kamar lia, anko melihat semua alat bantu yang melekat di tubuh lia sudah d lepas yang tandaya semua tim dokter sudah angkat tangan, tapi anko harus mengerti atas kejadian semua itu.
"deva kemana saja lia kangen, lia takut deva kenapa napa"
"aq cman jalan2 sebentar mencari makan"
"udah dapet makan nya"
"belum, tadi aq ketemu anko dijalan"
"iya lia aq ketemu deva jadi sekalian aja kami berdua datang bareng ke RS"
"begitu ya anko, suami aq deva ngerepotin qm gak"
"gak lah lia hahahaha"
hujan pun sudah redah kiri matahari telah muncul, menerangi bumi yang tadi ya gelap karna awan mendung;
"suamiku deva"
"ya istriku"
"tolong buka kan jendela itu"
"baik"
Deva membuka Jendela, dan angin hangat nan sejuk masuk kedalam kamar lia dirawat, lalu deva duduk di samping deva, karna melihat itu semua anko beralasan mau pulang karna dia sedang di tunggu orangtuanya, sebenarnya anko tidak tahan melihat mereka berdua kenapa cinta mereka itu menjadi seperti ini, sebelum anko keluar anko di titipkan surat wasiat, dan lia membiskan ke anko buka lah surat ini apa bila aq sudah tidak ada lagi, dengan menahan air mata ankopun berpamitan dengan lia dan deva.

"deva"
"ya sayang"
"deva q sayang gak bleh bersedih , dengan keadaan lia seperti ini, lia ingin hidup lebih lama lagi dan melahirkan anak dari deva, lia pengen jadi ibu dari anak anak deva, lia ingin sekali"
Deva hanya terdiam membisu seribu bahasal, dengan prasan yang sangat pilu, kedua orang tua lia saat mau masuk kamar tempat lia di rawat, orang tua lia tidak jadi masuk karna mendengar pembicaraan mereka berdua, mendengar semua ucapan lia dan deva orang tua lia sedih sekali atas kejadian yang menimpa mereka berdua.
"jika lia nanti pergi jauh, deva harus janji cari pengganti lia, yang baik dan sayang dengan deva tentunya melebihi kasih dan sayang lia ke deva. Dan lagi deva gak bakal sendirian nanti lia akan menjadi angin dan slalu bersama deva menemani deva melangkah meniti hidup deva, lia sangat bersukur bisa menjadi istri deva"
"aq sayangat sayang dan cinta dengan lia"
"lia akan slalu ada di sisi deva"
perlahan mata lia mulai menutup, deva bergegas keluar kamar dan memanggil dokter, orang tua lia pun datang, melihat anak ya yang sudah memejamkan mata, dokter segera memberikan pertolongan tapi sudah gak bisa lagi karna lia sudah meninggal dunia dokter mencat kematian lia hari minggu 14 february 2008, deva menghubungi anko sambil menangis tentang meninggalnya lia, anko menangis melihat sahabat ya yang telah menutupkan matanya, meninggalkan semua orang, jendela pun terbuka angin berhembus masuk, kini lia sudah menjadi angin, upacara pemakaman lia di lakukan siang hari tepat jam 12 siang, semua teman2 sekolah dan para guru menghadiri acara pemakaman itu. Setiap hari deva selalu datang ke makam lia, membawa bunga mawar putih untuk makam lia, sebagian besar waktu luang ya di gunakan untuk ke makam lia, deva sangat mencintai lia, mata deva tidak bisa melihat cinta yang lain, hanya lia, dan hanya lia seorang cinta deva, kadang malam haripun deva datang ke makam lia, anko juga sering bersama deva mereka kadang bercerita di makam lia tentang kejadian hari hari yang mereka lewati di sekolah seolah olah lia masih ada di dekat mereka.
Saat acara kelulusan anko memberikan amplop berwarna coklat kedeva dan deva membuka amplop itu teryata, di semua fhoto itu ada fhoto deva dan deva teringat saat wisata kls 1 d istana kyoto gadis yang mau dia tanyakan namaya itu teryata adalah lia deva memeluk anko dan menangis, deva dan anko datang ke makam lia memberitahukan mereka telah lulus, dan sekaligus berpamitan kepada lia dan anko bahwa deva akan kuliah di universitas tokyo dan deva sudah lulus tes menjadi mahasiswa baru di universita tokyo.

Cinta tak akan mati walau orang yang kita cintai telah tiada. Deva menyakini apa yang di yakini oleh lia bahwa lia akan slalu ada buat deva dimanapun deva brada. Tahun ajaran baru sudah dimulai di unversitas tokyo deva mengambil jurusan Ekonomi, deva berkenalan dengan beberapa mahasiswa dan mahasiswi di universitas tokyo, Universitas Tokyo juga di sebut Todai itu nama yang diberikan oleh para mahasiswa dan mahasiswi yang mengenyam pendidikan di universitas Tokyo.
Banyak orang yang lulus dari todai menjadi orang yang berhasil, dan untuk menjadi mahasiswa dan mahasiswi di todai tidaklah gampang karna tes yang sangat sulit, deva bisa masuk todai juga bukan karna deva pintar atau jenius tapi karna faktor keberuntungan banyak cewe-cewe dari universitas lain hingga anak anak SMU yang mengincar mahasiswa todai karna orang yang mengenyam pendidikan di Todai di anggap orang yang mempunyai masadepan yang cerah, bukanya tidak ada universitas yang setara dengan todai cman todai merupakan universitas idola saat ini.
Teman teman deva setelah menjadi mahasiswa di todai mulai mencari cewe cewe cantik untuk dijadikan pacar tapi berbeda dengan deva, deva memilih untuk blajar dengan serius soal mencari cewe kini dijadikan nomer 10 kan oleh deva karna deva masih mencintai lia, di buku harian deva banyak catatan catatan bahwa deva sangat rindu akan lia, sangat rindu sekali, hanya buku harian yang tau isihati deva, padahal banyak di sekitar deva para gadis yang ini menjadi pacarnya deva tapi entah kenapa deva tidak tertarik dengan mereka. Bermacam cara untuk memikat hati deva tapi semua itu sia sia, saat jam plajaran ekonomi perbangkan ada seorang cewe smester 2 yang bernama eri, eri menunggu deva keluar dari clas.
"deva!!!"eri memanggil dengan keras
"ya senior"
"jangan manggil aq dengan kata kata itu, aq kan punya nama"
"iya maaf kan aq"
"gak apa apa, qm dah tau nama aq kan saat ospek aq pernah hukum kamu"
"iya, senior eri"
"cukup panggil aq eri aja ok?"
"baik, maaf eri aq lagi mau beristirahat"
"tunggu, ada yang aq sampaikan ke qm dev"
"ada apa??"
"ayo ikut aq"
Deva mengikuti kemana eri berjalan, deva tidak tau harus mengikuti sampai kemana tapi deva tetap mengikuti saja kemana eri berjalan;
"dev"
"??"
"kamu ini pendiam yah"
"biasa aja koq"
"aq sering liat deva di bawah pohon yang besar di samping gedung kampus"
"iya aq sering kesana, kok eri tau?"
"semua orang udah tau kali" eri tersenyum
"oh begitu ya"
"nah sekarang kita sudah sampai, di ruangan Kesehatan"
"trus??"
"sini ikut aq masuk kedalam"
Eri membuka pintu ruangan kesehatan dan deva melangkah masuk duluan,diam diam eri mengunci pintu dari dalam dan hanya ada eri dan deva yang ada di dalam ruangan kesehatan itu.
"eri untuk apa kita kesini"
"dengarkan aq dev"
"iya aq akan mendengarkan"
"mau kah deva menjadi pacar aq?"
".........."
"jawab dev, aq dah jatuh cinta ma qm"
".........." deva masih terdiam
"aq udah lama menahan rasa cinta aq ke qm"
"maaf eri"
"kenapa?? apa aq gak cantik??, apa aq gak seksi?"
"bukan begitu, eri tu cantik banget, banyak cowo yang mau jadi pacar eri"
"tapi eri maunya dengan deva"
"gomenasai"
"aq sangat cinta ma qm deva"
"sekali lagi maaf eri aq menolak untuk menjadi pacar qm, aq sekarang fokus untuk blajar"
"tapi...dev..tapi"
Deva meninggalkan eri, waktu membuka pintu dan kaki deva akan melangkah keluar ruangan tiba tiba eri memeluk deva dari blakang;
"dev jangan tinggalkan eri, eri bisa mati tanpa deva, eri bisa hilang kesadaran eri"
Dengan pelukan dari blakang, seperti lia memeluk deva saat itu juga entah kenapa air mata deva keluar membasahi wajahnya, eri terkejut kenapa deva menangis, deva pun sendaran di tembok ruangan kesehatan sambil menundukan kepala;
"eri tolong tinggalkan aq"
"dev qm kenapa, apa aq telah melakukan kesalahan?"
"tidak gak ada yang salah dengan eri"
"trus? kenapa qm menangis"
"yang salah itu ada pada aq eri, aq ini yang salah, karna aq dia tlah pergi.........,"
"apa maksud kamu deva"
Deva berlari meninggalkan eri, deva sangat sedih, karna rasa cinta dan kerinduan yang sangat dalam, saat eri memeluk deva dari blakang seperti lia waktu itu saat trakhir kalinya memeluk deva dari blakang di bawah pohon sakura, deva tidak sanggup untuk melupakan lia. Eri terdiam sesaat karna ada apa sebenarnya yang terjadi, kenapa deva selalu menolak cewe yang menyatakan cinta kepada nya?, kenapa deva slalu brada di bawah pohon?, eri berpikir pasti ada sesuatu yang telah menyebabkan itu semua, banyak gosip yang bredar bahwa deva itu gay, ada pula yang bilang bahwa deva itu orang yang fokus terhadap plajaran. Bermacam-macam gosip yang muncul dari paramahasiswa dan mahasiswi di kampus. Eri mencoba mencari informasi kepada teman teman terdekat deva di kampus tapi tidak ada satupun teman2 deva yang mengetahui masa lalu deva, deva sangat misterius, eri slalu mengikuti kemana deva pergi, saat pulang kampus eri mengikuti deva lagi lagi deva kepohon besar itu lagi di situ deva berdiri dan memejamkan mata seolah2 orang yang sedang berdoa, tapi sebenarnya deva memang sedang berdoa, dan meletakan bunga mawar merah di pohon itu. Lalu eri menghampiri deva lagi;
"dev sedang apa qm"
"........." deva langsung meninggalkan eri sendirian
"deva tunggu,..... deva tunggu eri!!!" eri berlali mengejar deva
"......."deva terus berlari
eri kehilangan jejak deva, eri meminta ke bagian jornalis kampus yang biasanya meliput semua kejadian kampus, yang di urus oleh BEM (Badan Eksekutiv Mahasiswa, eri bergabung dalam wartawan kampus, para anggota wartawan kampus sekarang bertambah 1 yaitu eri anak smester 2 jurusan Ekonomi, mereka menyambut eri dengan baik karna bertambah cewe cantik didalam anggota mereka, tapi tujuan utama eri hanya mencari cara untuk mempunyai koneksi ke ruangan arsip sekolah untuk mencari data tentang deva. Karna kepintaran eri, eri memanfaatkan kecantikannya untuk merayu ketua wartawan kampus, untuk bisa masuk kedalam arsip mahasiswa yang bersekolah di universitas tokyo atau todai, saat itu arsip deva pun ditemukan oleh eri

Eri melihat semua catatan yang ada di dalam arsip deva yang di simpan di gudang arsip, di situ hanya terlihat asal skolah deva, tiap hari eri selalu mencari info tentang deva tapi didak ada satupun orang yang tau tentang deva, yang mereka tau deva adalah cowo yang suka duduk menghabiskan waktunya di bawah pohon dan orang yang pendiam sangat misterius sekali, ke esokan harinya dengan mantap eri menghampiri deva untuk menanyakan semuanya;
"deva"
devapun menoleh dan tersenyum ke arah eri
"dev jangan lari lagi dari eri"
"........."
"plzz eri janji tidak akan mengejar deva lagi, gak akan memaksa kehendak eri ke deva lagi eri janji" mata eri berkaca kaca
"sudah jangan menangis eri, aq akan mendengarkan eri"
"tolong jawab semua pertanyaan yang akan eri ajukan plzzz"
"baik lah asal eri jangan menangis ya"
eri duduk disamping deva dan mulai mengajukan beberpa pertanyaan
"eri ajuin pertanyaan tapi jangan d jawab dlu tunggu eri bilang sudah baru deva boleh menjawab semuanya?" dengan muka yang serius
"baik tanyalah apapun itu akan aq jawab"
"kenapa waktu itu di ruang kesehatan saat eri peluk deva menangis, kenapa?
trus kenapa deva slalu menolak semua peryataan cinta dari cewe ke deva dan 1 lagi kenapa deva selalu menghabiskan sisa waktu deva di bawah pohon ini, jawab?"
"ok mau tau kenapa aq menangis, cara dan gaya bicaramu itu serta pelukan itu mengingatkan kepada seseorang yang sangat aq cintai melebihi apapun, ke dua kenapa aq menolak semua peryataan cinta kepada ku karna aq hanya mencintai 1 orang saja didunia ini walau dia sudah tiada, ke 3 aq mau tau eri, apa yang eri rasakan saat ini setelah duduk di bawah pohon ini?"
"eri ngerasain angin yang hangat dan sejuk"
"nah jujur eri apa eri cinta ma aq? sayang ma aq?"
"iya eri cinta banget ma deva, sayang banget ma deva"
"apa yang eri rasakan kalo di samping aq?"
"eri ngerasa hangat serta sejuk seperti angin ini yang di naungi oleh pohon membuat tubuh kita rilex dan segar"
deva pun tersenyum
"nah eri sudah tau semuanya kan"
lalu eri menundukan kepala
"kenapa-kenapa deva"
"kenapa apa ya?"
"eri sudah mencoba melupakan deva, tapi semakin eri coba lupain deva eri makin sakit, rasanya hancur sekali hati eri ini"
"maaf eri kalo aq sudah membuat qm terluka"
"deva gak salah, yang salah adalah kenapa eri mencintai deva"
"eri dengar lah, liat mata aq, ingat eri cinta itu tidak pernah salah seharus ya kita bersukur karna bisa merasakan mencintai orang lain"
lalu eri menundukan kepalanya lagi, sambil menangis tersendu sendu
"tapi eri gak sanggup kalo gak ada deva, selama ini eri slalu melihat deva dari jauh baru kali ini eri brani mengatakan semuanya, eri gak mau membohongi diri eri sendiri, eri juga sudah mempermalukan sendiri seperti cewe kegatelan ngejar2 deva terus"
".........."
"hiks eri juga gak perduli, orang orang di sekitar eri mo bilang apa ke eri, mau dikatain apapun eri gak masalah, yang penting jangan hina cinta eri ke deva"
".........." deva lalu berdiri hendak meninggalkan eri, dengan cepat eri langsung memeluk deva dari blkang lagi, tapi deva meninggalkan eri begitu saja, eri sendiri menangis, disaksikan oleh orang orang di sekitar nya, saat pulang ke rumah deva di hajar oleh beberapa laki laki tidak di kenal, deva tidak tau apa masalah ya. kejadian itu berlangsung dengan cepat, tapi deva tidak mendapatkan luka berat hanya mendapat kan luka memar sedikit di wajah deva;deva bangkit dari tempat tidur nya dan melihat tanggalan 2 hari lagi 1 th eri meninggal dunia, deva mempersiapkan semua bajunya untuk ke Kyoto untuk mengunjungi makam lia kekasihnya.
Disamping itu di rumah eri, eri sedih dan mengurung diri di tempat tidurnya lalu kaka eri Gozo menghampiri adiknya yang sedang sakit hati,
"adik ku sayang sudah lah, lupakan saja laki laki itu"
"................."
"toh masih banyak cowo yang suka dengan kamu"
".... kaka diam saja kaka gak tau apa apa tentang cinta eri ke deva"
"apa maksud kamu"
"eri mau bunuh diri saja rasanya, eri dah gak sanggup"
"eri kamu mau apa biyar kaka selesain"
tidak lama HP eri berdering, mengabarkan bahwa deva habis di hajar oleh orang2 misterius, tapi tidak mengakibatkan luka memar yang serius. Lalu eri melihat ke kaka ya gozo.
"kaka!! apa kaka telah menghajar deva??; Jawab!!!"
"................"
"kaka kenapa kaka kenapa??"
"......eri.. kaka cuman.."
"cuman apa!!! kenapa harus melakukan tindak kekerasan ke deva"
"...kaka..sebel dengan laki laki yang telah membuat adik aq ini menangis, kaka cman memberikan sedikit pelajaran"
"kaka gozo bodohhhhhhhhhhh!!!!!!!!!!!!!!!!"
eri mengusir kaka ya keluar dari kamarnya, dan segera menuju kerumah deva, tapi di rumah deva tidak ada seorang pun di sana, menurut tetangga deva jarang pulang kerumah soalya karna jarak kampus dan rumah deva jauh maka deva kos, eri meminta alamat kos kosan deva, 2 jam diperjalanan akhirya sampai juga di mana tempat deva kos, eri bertanya dengan salah satu penduduk setempat dan teryata temanya deva, dia menujukan tempat deva menginap atau kos, saat itu juga eri langsung mencet bell kamar koz deva tapi tidak ada yang menjawa, eri menangis sambil mengatakan maaf, eri menangis dengan suara yang membuat teman teman kos deva keluar, eri sambil menggedor2 pintu koz deva, dan tidak sengaja kunci kamar deva rusak dan pintu terbuka, teman teman kos deva menanyakan ke eri yang sedang menangis;
"ada apa dengan kamu ??"
"deva eri mau deva, dimana deva"
"oh deva dia sedang keluar kota"
"kemana kasih tau eri kemana" sambil menangis
"kalo gak salah dia ke Kyoto, karna orangtuanya tinggal di kyoto"
"ada yang tau alamat deva, plzz kasih tau eri, eri pengen ketemu dengan deva"
"kami tidak ada yang tau alamat deva di Kyoto"
eri menangis dengan keras melihat eri menangis sampai seperti itu semua teman2 deva mencoba mencari cara untuk menghubungi deva tapi HP deva tidak aktiv atau d luar jangkauan sementara itu eri menangis terus, lalu mereka memutuskan untuk menggeledah kamar deva, lalu seorang temen deva langsung mengatakan ke eri.
"ini buku harian deva, disini tertulis alamat dia di kyoto, walau sebenarya tidak pantas kita membaca buku hariannya tapi cman ini yang bia mengatar eri ke deva"
"trimakasih arigatou"
"barangkat lah susul deva sana, memangya deva hamilin qm?"
"tidak tapi suatu saat nanti aq akan melahirkan anak anak deva kalau dia memberikan aq kesempatan, thx semuanya eri pergi dlu"
eri langsung memesan tiket pesawat ke Kyoto, di dalam kreta api deva membuka2 tasnya teryata ada yang ketinggalan yaitu sebuah buku hariannya, lalu deva Telpone salah satu teman kos nya untuk meminta mereka mengirimkan bukunya ke Kyoto;
"hallo rein"
"hallo dev"
"lu dimana??"
"gw lagi di kamar gw, emang kenapa?"
"tolongin gw kirimin buku?"
"buku apa,dev?"
"buku yang berwarna biru di kamar gw, kuncinya di atas pintu"
"oh buku tebal berwarna biru ok deh bentar lagi juga sampe disana"
"lukirim lewat apa ntar"
"gw krim seseorang yang sangat special"
"hahaha ada ada aja kamu rein"
"ahahahaha rein gitu loch"
"ok coi gw tutup tlp ya yach"
"ok deh bos"
"sep"
Setiba di bandara eri langsung cek in tiket ke Kyoto, dan di dalam perjalanan ke kyoto eri membaca buku harian deva dari halaman pertama, dalam membaca bukuharian itu eri meneteskan airmatanya lagi. Deva sudah sampai dirumah, mama dan papa deva kaget melihat anaknya pulang tanpa memberikabar,
"dasar anak bandel kenapa gak beri kabar?"
"hihihi gak apa koq mah"
"gimana kuliah kamu dev"
"baik koq yah"
"jadi sekarang qm mau kemakam istri kamu lia?"
"iya pah soalya hari ini 1 tahun istri aq meninggal"
"tu perlengkapannya sudah papa dan mama siapkan"
setelah deva meletakan tasnya deva langsung kemakan istrinya lia, tidak lama keberangkatan deva ke makam istrinya lia, eri tiba di rumah deva,
"permisi- permisi"
"ya ada apa ??"
"maaf tante apa benar ini rumah deva yang bersekolah di Universitas Tokyo"
"benar??, qm teman deva??"
"iya tante, apa devanya ada di rumah tante??"
"baru saja dia pergi kemakam"
"di mana makamnya ya tante, gini dari sini qm naik taxi bilang aja ke makam keluarga Kyoto"
"trimakasih tante, saya menyusul deva dlu"
di makam lia deva berdiri, sendirian
"istriku sudah 1 th aq tidak kesini, pasti kamu disana sehat sehat saja, aq membawakan makanan kesukaan kamu dan bunga fav kamu mawar merah, dalam 1 th ini banyak kejadian yang aneh menimpaku, hahahahaha, aq harap qm disana juga akan slalu menungguku karna suatu saat nanti aq akan datang kepada kamu istriku, kamu masih cantik seperti yang dulu,saatnya aq berdoa dlu kepada tuhan agar dia menjaga kamu disana"
deva pun berdoa di makam lia,sesudah berdoa deva menuju pohon yang terakhir kali deva dan lia berpelukan dan menikmati alam luar, eri tiba di makam keluarga Kyoto tapi tidak ada deva disana lia berkeliling area pemakman itu untuk mencari deva, dan eri malah menemukan makam lia, eri memandangi makan lia, teryata lia sangat cantik, eri melihat seperti apa orang yang sangat di sayangi deva, lalu angin berhembus ke eri dengan kencang, eri menangis dan menceritakan prasaanya di makam lia, lalu angin bertiup dengan kencang lagi seolah olah mencoba untuk menuntunnya, lalu eri menggalkan makam lia dan dalam kebingungan mencari deva, karna kebingungan eri malah mengikuti kemana angin berhembus, dan eri melihat deva di bawah pohon sakura yang berkembang mekar dan banyak indah sekali di lihatnya,deva terkejut melihat eri bisa menemukanya, dan melihat ke arah tangan eri ada buku harian deva.
"sekarang qm sudah tau semuanya tentang aq eri"
"maaf deva maaf banget"
"eri sungguh mencintai deva"
"cukup eri"
saat deva mau pergi eri memeluk deva dari blakang lagi untuk yang ke 3 kalinya
"dev, ajangan tinggalkan eri"
".................."
"deva eri cman bisa mencitai eri, eri tau deva sangat mencintai lia, eri ngeri dan juga eri sangat paham, walau deva tidak mencintai eri, setidaknya biyarkanlah eri mencintai deva jangan halangi eri"
"eri lepaskan aq"
saat deva mencoba melepaskan pelukan eri yang erat itu tiba tiba angin berhembus, dengan kencang, dan kemudian lembut lagi,deva terdiam sesaat, lalu deva melihat ke atas ada 1 ekor capung eh tidak ada dua tapi bertambah 3 dan seterus ya capung banyak sekali berterbangan, tiba tiba angin kencang datang lagi dan merontokan bunga sakura angin trus berputar membuat bunga sakura berterbangan seolah2 mengelilingi mereka berdua, deva teringat kejadian itu, kejadian itu terulang lagi, air mata deva, lia udah menyatukan deva dengan eri dengan kekuatan ya, lalu pelukan eri mulai melemah dan tiba tiba tangan deva memegang tangan eri;
"jangan lepaskan pelukan qm eri, aq tanya eri maukah kamu menjadi pacar aq?"
eri pun tersentak kaget dan senang akhirya eri bisa memenangkan hatinya deva
"eri mau jadi pacar deva"
deva tersenyum
"maka apa bila eri sudah mencintai aq aq akan mencintai eri seperti halnya mencintai lia mungkin lebih dari aq mencintai lia, dan lagi jangan lepaskan aq eri karna aq sangat mencintai eri sangat mencintai eri, slama ini aq sebenarnya cinta dengan eri cman aq brapakali mencoba membunuh rasacinta aq ke eri"
"tapi sekarang eri senang, jangan bunuh cinta eri lagi, jangan tinggalkan eri lagi eri gak mau"
"iya aq gak akan meninggalkan qm lagi, eri lihat kejadian alam ini sangat indah bukan"
"iya"
setelah mereka menikmati kejadian alam ini, deva dan eri ke makam lia disana mereka meminta ijin ke lia, lalu angin hangat berhembus itu bagaikan bertanda bahwa cinta mereka disetujui oleh lia, eri dan deva kembali ke Tokyo, menjalani hari hari mereka berdua, deva kini telah kembali seperti deva yang dulu eri dan deva sering duduk di bawah pohon karna sangat yaman, lama kelamaan banyak mahasiswa dan mahasiswi mengikuti mereka bersantai dibawah pohon, deva berhasil mendapat gelar S1 ya dan eri juga lulus, deva melamar eri dan mereka menikah di Kyoto, dihadiri oleh sahabat ya hanzo, hikari, dan anko. serta beberapa temen di SMU kyoto dan osaka, teman teman kampus juga turut hadir orantu tua lia pun datang, deva kini bekerja sebagai manager keuangan di salah satu prusahaan raksasa di JEPANG yang bergerak di dalam produki TELPONE genggam atau HP, eri melahirkan anak perempuan yang imut dan cantik dan nama anak ini di berinama LIA Hanazono, dan mereka menjadi keluarga yang sangat bahagia.

0 komentar:

Posting Komentar